Jumat, 10 Januari 2014

Cerita hari ini...........


Cerita hari ini............
Mungkin terkesan lebay yah, yang biasa kaya gini aja mau diposting mungkin begitulah isi kepala sebagian orang yang membaca ini.
Tapi izinkanlah saya berlebihan hari ini, yah hari ini ^^,
Taukah kalian???
(ah ini pertanyaan ini bukan untuk dijawab, cukup perhatikan :D )
Hari ini 12 Maret 2014 tepat jam 10.20 WIB saya memulai seminar proposal yang sekian lama menganggu hidup saya *oke ini akan dibahas lebih lanjut diparagraf lain hehehe.

Saat penguji mengatakan, “Selamat ******* anda sudah ujian proposal” meski ini sudah golongan terlambat :D. Sumpah saya mau nangis didepan dosen penguji, tapi gengsi nanti mereka malah salah sangka dan akhirnya acara nangis saya pending dulu.
Bagaimana tidak, urusan proposal ini telah begitu panjang ceritanya. Ada tangis, ada marah dan terlebih lagi lelah. Okee mungkin semua orang mengalaminya dan mungkin lebih dari saya.

Semua bermula dari judul yang tak kunjung selesai, sampai saya dilanda dilemma. Wajar saja judul belum kelar tapi sudah mau berangkat ke kota lain untuk PKK II dan terjadilah sebuah peristiwa yang membuat saya Stress 7 warna. Pasalnya hari itu adalah terakhir hari kuliah karena minggu kami sudah melanglang buana. Saya dengan PD mengajukan (lagi) judul. Ntah ada cuaca buruk apa yang menerpa saya kala itu sehingga keluar dengan derai air mata. Cukup saya yang tau kronologisnya ya dan anggap saja ini hasil keegoisan dan ketidakmampuan saya J.
Untuk 1 bulan kedepannya saya mencoba melupakan apa yang terjadi hari itu, karena teringat akan membuat luka kian mengangah *tuh kan lebayy :D

Minggu pertama dan kedua kepulangan saya masih santai, bukan berarti saya tak bekerja yah. Tetap beraktifitas dengan yang namanya proposal. Sampai diminggu ketiga depresi menyapa, tuntutan kampus untuk cepat selesai dan bayangan kejadian 1 bulan lalu menari-nari di pelupuk mata :D
Galau luar biasa, mau lari saja rasanya............
Belum lagi bisik-bisik dari kiri kanan tentang gimana seramnya ****** semakin membuat nyali saya ciut, dan akhirnya berdampak pada kesehatan yang kian melemah “DEPRESI INI MENYIKSA, sungguh”.

Meski tertatih terus berupaya mengumpulkan keberanian (lagi), karena jika terus bersembunyi dari ketakutan lantas kapan akan selesai??? Ketakutan akan tetap mendampingi tapi jadikan itu pemacu semangat dan pengingat J.
Sampai akhirnya proposal telah diujung cerita, namun malang tetap setia bersama. Gagal ujian malah ganti total, aiih berlebihan lah mungkin sekitar 75% yang perlu diulang.

Betul sekali jika penguji saya hari mengatakan saya seperti bunglon, karena ketakutan yang luar biasa anggaplah trauma membuat saya menjadi bukan saya. Bingung?? Sama, saya juga hehe. Saya hanya berusaha menuruti apa maunya beliau yang disana, saya takut kejadian sama terulang lagi, resah sehingga membentuk karakter baru dihidup saya “Menerima tanpa kata”. Ahh ini jujur bukan saya.
Minggu ke minggu terlewati dan tepat 2 bulan sudah, saya benar-benar terlambat. Jangan kira saya biasa, ini meyiksa!!! Tekanan bagi bathin saya dan tiap kali hal ini menganggu mulai Hati bernostalgia, duhai dosa apa yang saya lakukan sampai ini begitu susah?? Belum lagi berbagai masalah yang timbul kian mesra. Berganti-ganti seolah tak peduli bahwa jiwa ini lelah. Allah benar-benar rindu saya sehingga menegur dengan cara yang indah. Mungkin jiwa semakin haus imannya, mungkin juga hubungan dengan sesama yang tak terjaga, mungkin dan mungkin yang lainnya menggelayuti pikiran saya.
Allah begitu cinta kah Engkau dengan hamba-Mu yang kian hari kian munafik tingkahnya, sampai begitu halus cara-Mu menegurnya.

Hambatan demi hambatan kuseka, ingat sekali wajah 2 manusia keramat dalam hidup saya “kedua orang tua tercinta”. Mereka poros dari semangat yang perna ada. Bagaimana mungkin saya tega buat mereka kecewa sedang beban mereka jauh lebih besar dari saya.
Meski buliran-buliran itu mengembun, sudahlah aku tak peduli. Kutebalkan saja muka, panjangkan saja telinga, aku hanya ingin ini cepat berakhir walaupun hati berdarah-darah *sumpah ini lebay grade 4 :D

Dan pada akhirnya meski tak begitu sempurna, untuk hari ini saya telah melewatinya, melewati 1 fase dari beberapa yang harus saya lewati ditahun ini meski prosesnya tak selalu mulus dan indah. Sujud syukur kepada Pencipta yang penuh cinta, orang tua yang tak perna lelah dan teman-teman yang full dukungannya tanpa kalian saya bukan apa-apa. Terima kasih telah menyayangi saya dengan teguran, canda ataupun seolah baskom yang siap menampung semua keluh kesah, unek-unek yang buat muntah. Ahhh semuanya terimaksih telah ada dalam hidup saya.
Tahun-tahun ini penuh cerita sehingga membuat saya merasakan semua warna, proposal kau masihlah awal dari segalanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar