Cerita hari ini............
Mungkin terkesan lebay yah, yang biasa kaya gini aja mau
diposting mungkin begitulah isi kepala sebagian orang yang membaca ini.
Tapi izinkanlah saya berlebihan hari ini, yah hari ini ^^,
Taukah kalian???
(ah ini pertanyaan ini bukan untuk dijawab, cukup perhatikan
:D )
Hari ini 12 Maret 2014 tepat jam 10.20 WIB saya memulai
seminar proposal yang sekian lama menganggu hidup saya *oke ini akan dibahas lebih
lanjut diparagraf lain hehehe.
Saat penguji mengatakan, “Selamat ******* anda sudah ujian
proposal” meski ini sudah golongan terlambat :D. Sumpah saya mau nangis didepan
dosen penguji, tapi gengsi nanti mereka malah salah sangka dan akhirnya acara
nangis saya pending dulu.
Bagaimana tidak, urusan proposal ini telah begitu panjang
ceritanya. Ada tangis, ada marah dan terlebih lagi lelah. Okee mungkin semua
orang mengalaminya dan mungkin lebih dari saya.
Semua bermula dari judul yang tak kunjung selesai, sampai
saya dilanda dilemma. Wajar saja judul belum kelar tapi sudah mau berangkat ke
kota lain untuk PKK II dan terjadilah sebuah peristiwa yang membuat saya Stress
7 warna. Pasalnya hari itu adalah terakhir hari kuliah karena minggu kami sudah
melanglang buana. Saya dengan PD mengajukan (lagi) judul. Ntah ada cuaca buruk
apa yang menerpa saya kala itu sehingga keluar dengan derai air mata. Cukup
saya yang tau kronologisnya ya dan anggap saja ini hasil keegoisan dan
ketidakmampuan saya J.
Untuk 1 bulan kedepannya saya mencoba melupakan apa yang
terjadi hari itu, karena teringat akan membuat luka kian mengangah *tuh kan
lebayy :D
Minggu pertama dan kedua kepulangan saya masih santai, bukan
berarti saya tak bekerja yah. Tetap beraktifitas dengan yang namanya proposal.
Sampai diminggu ketiga depresi menyapa, tuntutan kampus untuk cepat selesai dan
bayangan kejadian 1 bulan lalu menari-nari di pelupuk mata :D
Galau luar biasa, mau lari saja rasanya............
Belum lagi bisik-bisik dari kiri kanan tentang gimana
seramnya ****** semakin membuat nyali saya ciut, dan akhirnya berdampak pada
kesehatan yang kian melemah “DEPRESI INI MENYIKSA, sungguh”.
Meski tertatih terus berupaya mengumpulkan keberanian
(lagi), karena jika terus bersembunyi dari ketakutan lantas kapan akan
selesai??? Ketakutan akan tetap mendampingi tapi jadikan itu pemacu semangat
dan pengingat J.
Sampai akhirnya proposal telah diujung cerita, namun malang
tetap setia bersama. Gagal ujian malah ganti total, aiih berlebihan lah mungkin
sekitar 75% yang perlu diulang.
Betul sekali jika penguji saya hari mengatakan saya seperti
bunglon, karena ketakutan yang luar biasa anggaplah trauma membuat saya menjadi
bukan saya. Bingung?? Sama, saya juga hehe. Saya hanya berusaha menuruti apa
maunya beliau yang disana, saya takut kejadian sama terulang lagi, resah
sehingga membentuk karakter baru dihidup saya “Menerima tanpa kata”. Ahh ini
jujur bukan saya.
Minggu ke minggu terlewati dan tepat 2 bulan sudah, saya
benar-benar terlambat. Jangan kira saya biasa, ini meyiksa!!! Tekanan bagi
bathin saya dan tiap kali hal ini menganggu mulai Hati bernostalgia, duhai dosa
apa yang saya lakukan sampai ini begitu susah?? Belum lagi berbagai masalah
yang timbul kian mesra. Berganti-ganti seolah tak peduli bahwa jiwa ini lelah.
Allah benar-benar rindu saya sehingga menegur dengan cara yang indah. Mungkin
jiwa semakin haus imannya, mungkin juga hubungan dengan sesama yang tak
terjaga, mungkin dan mungkin yang lainnya menggelayuti pikiran saya.
Allah begitu cinta kah Engkau dengan hamba-Mu yang kian hari
kian munafik tingkahnya, sampai begitu halus cara-Mu menegurnya.
Hambatan demi hambatan kuseka, ingat sekali wajah 2 manusia
keramat dalam hidup saya “kedua orang tua tercinta”. Mereka poros dari semangat
yang perna ada. Bagaimana mungkin saya tega buat mereka kecewa sedang beban
mereka jauh lebih besar dari saya.
Meski buliran-buliran itu mengembun, sudahlah aku tak peduli.
Kutebalkan saja muka, panjangkan saja telinga, aku hanya ingin ini cepat
berakhir walaupun hati berdarah-darah *sumpah ini lebay grade 4 :D
Dan pada akhirnya meski tak begitu sempurna, untuk hari ini
saya telah melewatinya, melewati 1 fase dari beberapa yang harus saya lewati
ditahun ini meski prosesnya tak selalu mulus dan indah. Sujud syukur kepada
Pencipta yang penuh cinta, orang tua yang tak perna lelah dan teman-teman yang full
dukungannya tanpa kalian saya bukan apa-apa. Terima kasih telah menyayangi saya
dengan teguran, canda ataupun seolah baskom yang siap menampung semua keluh
kesah, unek-unek yang buat muntah. Ahhh semuanya terimaksih telah ada dalam
hidup saya.
Tahun-tahun ini penuh cerita sehingga membuat saya merasakan
semua warna, proposal kau masihlah awal dari segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar