Sabtu, 15 Februari 2014

Warna

Apa lagi yang perlu kutulis jika warna-warni ini begitu menyilaukan, tanpa perlu kutatap telah kurasakan gerahnya perasaan ini, menusuk-nusuk hingga ke ruang tersembunyi bernama hati. Yah... Indah tapi penuh siksa.
Heii...... Siapa yang menyuruhmu menjadi penyusup?? Bukankah telah begitu banyak tentara yang kujadikan penjaga disana, masih berani kah kau masuk?
Mau apa??
Memporak-porandakannya lagi?? Tidak!!! Tidak untuk kali ini. Aku telah banyak belajar dari masa laluku. Tentang rasa semu yang seperti kaju "ASIN".
Aku bukan lagi bocah belasan tahun yang menari-nari kala sebuah ungkapan palsu menyejukan telingaku. Cuma ada 2 pilihan tetap seperti itu dan aku kan kian melaju atau pergi dan jangan perna tinggalkan jejakmu, karena percuma akupun tetap berlalu.
Jika saja warna yang kau tawarkan seperti pelangi, menuntunku bersama rinai hujan dan cahaya biaskan bulirnya.