Kamis, 20 Maret 2014

Teman??


Apa khabar senjaku???
Berapa lama kau tak kusapa?? Saking asyiknya dengan embun-embun pagi lupa dengan penghujung hari yang jauh lebih menyenangkan.......
Ahh mungkin kau bosan bukan, karena aku hanya datang saat jutaan kesah membuncah. 
Cukup lama aku tak merasakan perasaan ini lagi, perasaan marah bercampur kecewa. Sebenarnya ada apa dengan diri ini???
Rasa tak percaya, bagaimana mungkin dia? 
Seseorang yang begitu ku percaya, bukankah aku telah begitu terbuka tentang segalanya? 
Bukankah dia tahu situasi dan ceritanya?? 
Lantas kenapa begitu??? 
Mengapa harus bersikap seperti itu???? 
Aneh!!!
Yah, aku menyadarinya beberapa waktu yang lalu. Namun pikiran ini masih ingin berkompromi kalau itu hanya ilusi, sekali lagi itu ILUSI. Tapi ternyata tidak, kau memang benar-benar begitu bahkan seperti lebih hina dari yang kupikirkan. TEGA!!!

Kamis, 13 Maret 2014

Kutitip sekeping rindu bersama hujan


Kutitip sekeping rindu bersama hujan

Langit masih dengan anggunnya
Menurunkan tetes demi tetes air yang tak perna sanggup ku hitung
Hanya mampu kupandangi dan kurasai sejuknya
Sejenak membasuh luka tentang sebuah rasa
Kala itu ku menghampirimu dengan tawaran
Persaudaraan yang begitu menyejukan
Dan kutambahkan setetes madu agar terasa manis
Waktu berlalu ternyata madu itu tak cukup ampuh
Mempertahankan sebuah keharmonisan pada kita
Ada marah, kadang hadir kecewa bahkan air mata
Saat itu yang kurasa hanya sesak
Dan ingin kuteriak
Tapi aku hanya bisu
Seperti malam bertemankan pekat
Sampai akhirnya kumenyadari suatu hal
Ada rasa yang dia datang bersama angin,
dia datang bersama mimpi,
dia datang bersama keresahan,
dalam kecemasan, dalam teka-teki,
dan dalam rindu yang tak tertahan.
sejenak aku ingin pergi, menjauhi bayangan
inikah jawaban dari pertanyaan yang tak mampu kujawab???
Sadarkah??
kau selalu menawarkan hujan disaat gurun dengan teriknya
Kau tawarkan
seiring waktu puzle-puzle yang terpisah
menemukan muaranya 
*200113-22.05

Teruntuk Sebuah Rasa

Sore itu senja masih dengan anggunnya menemani langitdan aku ada di antara mereka
keresapi dalam angin yang menggoda ku yang berimajinasi
"tentang kita"
tak banyak yang tau ada pelangi yang bersembunyi di balik hujan kala itu
dan aku pengecualiannya, terlalu aneh di mata mereka bagaimana aku menganggapmu ada
yaaah,,, ada di antara ratusan manusia yang mengagungkan sebuah kesempurnaan dan keindahan tanpa melihat pentingnya kejernihan sebuah hati.
aku memang tak perna menatapnya, terlalu lancang mata ini kugunakan untuk itu namun ku yakin tak ada yang salah dengan apa yang kurasakan bahwa  kau jauh lebih indah dari pelangi yang ku ciptakan dalam ruang khayal.
ntah sebuah keberuntungan atau malah hina karena kau pun memandangku dengan cara yang sama seperti yang ku lakukan, dan akhirnya kedekatan tercipta.

kudengar bisik dari berbagai arah, berbicara "kita"
masih tentang kita yang kurasa tak pernah habisnya, belum kupahami apa sebenarnya yang ada dipikiran mereka yang selalu meniupkan angin yang tak nyaman bagiku, juga untukmu.

hingga akhirnya sebuah keputusan mengejutkanku, kau memutar kemudi dari pelayaran yang sesungguhnya, kutanya kenapa?. namun kau hanya menjawab ini untuk kita, aku akan bersembunyi di balik cahaya sehingga silaunya membuat mereka lupa tentang bayangan.

kau tau aku "Kecewa" ntah dari planet mana kudapati kosakata itu, tapi sungguh itulah kata yang dapat menafsirkan rasa yang ada.
andai saja kau tak memutar haluan dan pergi bersama cahaya, andai saja kau tunjukan pada dunia bersama rasa yang kita punya.
duhaii tak pantaslah aku berandai dari takdir yang tak kucipta

kau masih pelangi yang sama meski di balik persembunyian, nyaris tak ada yang berbeda. bahkan kulupa dimana kau sebenarnya tak ku peduli jika apa yang didalam hati masih murni seperti salju pertama yang turun sebelum fajar menyapa.

bersama senja ini juga ku menyadari satu hal ternyata ini bukanlah rasa yang biasa. dan lewat sepoi angin kititip sebuah pesan untukmu dibalik cahaya jadilah pelangi yang indah seperti sebelumnya, hapuskan debu-debu nakal yang merusak warnamu.karena disetiap hujan selalu kunanti hadirmu.

*250113-22.14